Apa yang terjadi kalau Yesus Kristus dan Buddha turun ke bumi dan
tinggal dalam satu kamar apartemen? Itulah yang terjadi dalam manga
karya Hikaru Nakamura yang berjudul "Saint Oniisan" atau "Lelaki Suci"
yang rencananya akan segera dirilis film animenya.
Saint Oniisan bercerita tentang Tuhan Yesus dan Buddha Gautama, pencipta
agama Kristen dan Buddha, hidup dan tinggal bersama sebagai teman satu
kamar di sebuah apartemen di Tokyo saat mereka mengambil liburan di
Bumi. Komedi ini sering melibatkan lelucon tentang agama Kristen,
Buddha, dan semua hal yang berhubungan dengan etika agama. Dalam cerita
tersebut, Yesus dan Buddha berusaha keras untuk berbaur dan memahami
masyarakat modern di Jepang. Dikisahkan secara ringan tentang bagaimana
mereka bereaksi dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana mereka juga bisa
pergi bertamasya atau mengunjungi taman hiburan, dan lain sebagainya.
Yesus Kristus (イエス · キリスト) digambarkan sebagai pribadi yang santai,
murah hati, dan lucu. Dia sangat suka nonton drama dan menulis di blog.
Ya, Yesus punya blog sendiri disini. Para malaikat yang terlalu
protektif kadang-kadang akan mencoba ikut campur tangan untuk
menyelamatkan Yesus jika mereka mendengar sedikit saja tangisan atau
teriakannya, bahkan jika teriakan itu cuma karena Yesus naik
roller-coaster.
Sebagai seorang yang sangat suci, kepala Yesus akan bersinar terang jika
dia melakukan atau mengatakan sesuatu yang sangat luhur. Setiap kali
emosi Yesus melonjak tinggi maupun rendah (karena menemukan sesuatu yang
lucu atau menjadi takut), keajaiban bisa terjadi secara tiba-tiba.
Buddha Gautama (ゴータマ · ブッダ) digambarkan sebagai pribadi yang berdisiplin
tinggi, rasional, dan baik hati. Dia cenderung sangat ketat jika
berhubungan dengan uang. Ketika Buddha menjadi terlalu serius tentang
suatu hal, Yesus-lah yang akan membuatnya tenang kembali, padahal Yesus
juga yang membuat dia pusing. Kepala sang Buddha juga bisa menyala
terang jika dia mengatakan hal-hal yang bijaksana. Sejak Buddha
menghabiskan satu malam di sebuah kafe manga, Buddha langsung menjadi
fans-nya Osamu Tezuka. Oh ya, dia juga tidak suka lho kalau telinganya
ditarik-tarik orang.
Dalam serial manga yang pertama kali terbit pada tahun 2007 ini, para
pembaca juga akan dibuat tertawa saat melihat bagaimana Yesus dan Buddha
dengan susah payah menyembunyikan identitas dan kekuatan mereka yang
sesungguhnya. Tanggapan masyarakat Jepang sangat beragam terhadap cerita
yang mengundang kontroversial ini, tapi sebagian besar dapat
menerimanya dengan baik. Tergantung dari sisi mana kita melihatnya.
Sayangnya, komik ini tidak akan bisa dijual secara resmi di Indonesia. Atau bisa?